BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 26 Maret 2010

History of The Other Side [Chap 5]

TITTLE : History of The Other Side [Chap 5]

STARRING :
- Versailles Philharmonic Quintet
- The Gazette
- Mikazuki Terukichi no Moonrace
- Uversailles Noochan 信夢輝 みく
- Permana TheLast HumanClan
- Yuta 'uke' 毛豊
- panZie VisualKei Suki
- Hirano 松本 たかのり Takanori

GENRE : action *0*/

RATING : kurang lebih 15th lah. Bisa nego XDD

COPYRIGHT : dilindungi UUD yang berlaku buatan mika ^o^V

DISCLAIMER : MIKA ADALAH ISTRI TERU PALING SAAAAAAAAAH!!!!! XDDD
*d timpuk readers*


Gomen minna m (_ _) m
Gomen sangat mika baru bisa lanjutin fic nyah lagi... mika sedang sibuuuuuuuuuuuuk TwT)V

Okeh! Tanpa basa basi... check this one out!

***

=================
Kantor VERSAILLES
=================

Pukul 08:00

“pagi kamijo sempai” ucap teguh dan nobu berbarengan
“pagi......” balas kamijo. Ia segera melangkahkan kaki menuju ruangannya yang terletak di ujung kanan lantai 2 kantor versailles

Ia membuka pintu ruangannya perlahan, dan menutupnya. Kamijo terbelalak. Sebuah pisau dengan selembar kertas tertancap di balik pintu ruangannya. Ia segera mengambil kertas itu dan membacanya.

“besok, kami akan membunuh hazuya si menteri keparat itu. Bisa kah kalian melindunginya.... Versailles” di bagian bawah kertas itu ada lambang the gazette

“SIALAN!!” teriak kamijo sembari memukul keras pintu ruangannya.
Anggota versailles yang lain segera menuju ruangan kamijo.

“kamijo, ada apa?” tanya hizaki
“iya sempai... kenapa pagi-pagi sudah marah-marah??”tanya nobu

Kamijo mengarahkan telunjuknya ke pintu.

“Apa-apaan ini!” ujar teguh setelah membaca pesan itu
“mereka... meremehkan kita” ucap yuki
“apa yang mereka inginkan?” ucap zie

“ya! Kalau itu yang mereka mau. Kita akan bermain dengan mereka! Mereka tak boleh sampai lolos!” ucap kamijo dengan nada tinggi sambil mengepalkan tangannya.

“lalu apa yang harus kita lakukan kamijo?” ucap hizaki
“1 jam lagi kita rapat untuk membicarakan stategi nya” jawab kamijo

***


Versailles di bantu kepolisian setempat mengerahkan pasukannya untuk menjaga target the gazette kali ini. Semua sudut rumahnya di jaga ketat oleh polisi. Cctv juga sudah di pasang di banyak tempat... kamijo, dan Hizaki berjaga di dalam rumah bersama beberapa orang pasukannya menjaga Hazuya. Hizaki berjaga di sekeliling rumah dan kamijo berjaga di sisi hazuya. Sedangkan Zie, nobu, teguh dan yuki berjaga di luar rumah. zie menjaga di sebelah barat, Nobu di timur, Teguh di utara, Dan Yuki di selatan rumah tersebut. Semua orang yang keluar masuk ke rumah Hazuya dan para pekerja di sana di periksa ketat.

“daerah barat aman” ucap zie kepada kamijo lewat earphone
“daerah timur aman sempai” ucap nobu
“di utara tak ada yang mencurigakan” ucap teguh
“begitu pun di selatan” ucap yuki
“bagus! Jadi sampai saat ini... semua aman. Lanjutkan tugas kalian!” balas kamijo
“Baik!!!” jawab ke empatnya.

***

Matarahari sudah tak menampakkan sinarnya. Kini bulan yang menerangi... suasana di rumah hazuya terasa tegang

“a... aku sedikit khawatir. Apa kalian benar-benar bisa menjaga ku?!” tanya hazuya

“tenanglah....kami akan melindungi anda” ucap kamijo mencoba menenangkan hazuya yang sudah telihat gusar

“bagaimana aku bisa tenang kalau nyawa ku terancam!” bentak hazuya

Tok...tok...tok...
Pintu tempat hazuya dan kamijo di ketuk.

Kamijo melihat cctv. Nampak 2 orang pelayan hazuya membawa makanan

“oh.... marlyn dan cid. Ayo masuk” ucap hazuya terlihat senang saat melihat pelayannya

“tuan~ kami membawakan makan malam... silahkan~” ucap marlyn manja
cid dan marlyn segera menata makanan di atas meja. Kamijo menatap setiap gerak-gerik mereka. Marlyn adalah seorang gadis yang cantik dan manja. Kelihatannya hazuya menyukainya. Sedangkan cid adalah pemuda. Ia pendiam.

“kenapa pelayan yang mengantarkannya beda dengan yang tadi pagi dan siang?” ucap kamijo

“oh.... pelayan yang tadi itu sudah pulang. Mereka hanya bekerja sampai jam 5. sebagai gantinya marlyn yang membawakan makan malam” ucap pria itu.

“adakah yang ingin anda pesan lagi tuan hazuya?” ucap cid sopan

“tidak... ah~ marlyn... kau tetap di sini saja. Suapi aku” pinta sang tuan rumah

“baiklah..”ucap marlyn. Ia mendekati majikannya dan menyuapinya perlahan sambil bercanda. Sesekali hazuya mengelus pipi atau mencolek tubuh marlyn.

Kamijo hanya diam saja melihat tingkah hazuya..

“bagaimana kondisi di sana?” tanya kamijo kepada semua anggota versailles.
“di sini masih aman. Belum ada tanda-tanda yang mencurigakan” jawab zie
“di sini juga” ucap nobu
“di sini juga masih aman” ujar yuki
“begitu pula di sini” ucap teguh
“baguslah... terus berjaga! The gazette mungkin akan beraksi sebentar lagi” jawab kamijo

***

Mika mengendap-endap masuk ke rumah itu dari sebelah barat. Zie melihat aksi mika. Ia segera meledakkan bom yang memang sudah ia pasang di taman sekitar tempatnya berjaga. Tujuannya, agar bisa membantu mika menyusup ke dalam rumah.

DHUAR!!
Ledakan keras barusan membuat kegaduhan. Hazuya segera panik...

“APA ITU!!” teriak hazuya

“Tenanglah” ucap kamijo
“kamijo sempai... gawat. Di sini terjadi ledakan. Apinya berkobar di sekitar taman” ucap zie panik.
“segera padamkan apinya! Pasukan yang lain di harap membantu mengawasi daerah barat! Jangan sampai ada penyusup masuk selagi pasukan barat memadamkan api”
“baik!” jawab nobu
“aku akan mengutus beberapa orang ke sana” ucap yuki
“ jangan lengah terhadap daerah penjagaan kalian! Bisa saja itu hanya umpan” perintah kamiijo lagi.
“baik!” jawab teguh di ikuti yang lainnya

***

=========
Di sisi lain
=========

“Ada apa ini?” tanya cid pada hizaki yang kebetulan lewat di hadapannya.

Hizaki menatap cid. memperhatikannya. Nampaklah bahwa cid adalah pelayan di rumah itu karena ia memakai seragam pelayan.

“mungkin ada penyusup. Hati-hati lah” ucap hizaki. Ia kembali pada kelompoknya.

“kalian menemukan sesuatu?” tanya hizaki
“tidak..” jawab salah satu dari mereka

“aaaaaaaakhhhhh!!!!!!” seorang polisi berteriak. Kedua tangannya berada di leher. Kelihatan bahwa ia kesakitan. Ia terjatuh, kemudian terdiam dan mati.

Hizaki yang melihat fenomena barusan sedikit tercengang
“di sini hizaki. Salah satu pasukan tiba-tiba menjerit, kemudian jatuh dan mati”
“apa?! apa yang sebenarnya terjadi?” tanya kamijo
“sepertinya ia keracunan makanan” jawab hizaki
“Uaakhh!!!!”
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaakh!!!!”
Anggota lain pasukan hizaki satu per satu tumbang dan mati.

cid tersenyum memandang kejadian itu. Hizaki yang meIihat cid tersenyum segera menodongkan handgun nya ke arah cid.
“wah... ternyata aku bisa main dengan cewek cantik juga di sini... ku kira isinya cowok – cowok berotot semua” ujar cid.
“siapa kau?” tanya hizaki menatap tajam cid
“aku... kau mau tau?” ucap cid sedikit menggoda

Hizaki kemudian segera menembakkan peluru dari handgunnya ke arah cid. cid menghindar dengan mudah, kemudian balas menyerang hizaki dan berhasil menendang hizaki hingga handgunnya jatuh. cid kemudian mengunci tangan hizaki, memegangnya dengan sangat erat

“cewek gak baik main handgun... apa lagi cewek secantik kamu” cid mendekatkan wajahnya ke arah hizaki

“lepaskan aku!” hizaki berontak mencoba lepas dari cengkraman cid
“ahaha... iya iya aku lepaskan. Saat ini, aku tak punya main dengan mu” ucap cid. Ia kemudian memukul punggung hizaki dan membuat hizaki jatuh tak sadarkan diri. Setelah itu ia segera berlari ke sisi lain rumah itu untuk memastikan seluruh penjaga telah tewas keracunan makanan.


***

“kyaaaaaaaaaa” teriak marlyn saat mendengar ledakan yang lain.
“tenanglah marlyn. Mereka akan segera mengatasinya” ucap hazuya.
Marlyn memang masih berada di ruangan tempat hazuya berada. Ia masih melayani tuannya itu.

“cih... aku tak boleh lengah” gumam kamijo. Ia menyiapkan handgunnya.

Konsentrasi versailles buyar. Kini tinggal kamijo yang tetap fokus mengawasi hazuya dan marlyn.

“tingkatkan pengawasan!!” perintah kamijo kepada seluruh anggota versailles.

BRAAAAAAAAAAK!!!
Mika mendobrak pintu ruangan tempat hazuya, kamijo dan marlyn berada.
Kamijo menoleh. Ia menembakkan handgunnya ke arah mika.
Mika dengan cepat dapat menghindar.. ia berlindung di balik tembok. Ia belum bisa masuk ke ruangan hazuya

“uwaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!” teriak hazuya. Pria itu tewas seketika dengan pisau menusuk jantungnya. Darahnya berceceran memenuhi lantai. Kamijo memandang marlyn penuh amarah. Ia lah yang telah membunuh hazuya. Marlyn menoleh. Suaranya berubah tak seperti suara gadis manja yang ia pakai sebelumnya.

“kau kaget?” tanya marlyn dengan senyum mengembang di wajahnya yang terciprat darah. Ia menjilati tangannya yang dipenuhi darah hazuya.

“siapa kau?!” kamijo geram

Mika masuk ke ruangan itu. Ia menembakkan handgunnya ke arah kamijo, namun kamijo berhasil menghindar.

“sudahlah mika... kini tinggal ia sendiri di sini”

Mika menghentikan aksinya dan berdiri di depan pintu. Ia berjaga memantau keadaan.

“versailles! Cepat kemari! Anggota the gazette ada di sini. Kepung semua daerah sekitar kamar ini!” ucap kamijo

“hahaha.... kalian lucu sekali. Mungkin lain kali kita bisa main lagi” ucap marlyn hendak pergi

“mau kemana kau!” kamijo mencoba menghentikan marlyn.

Perkelahian antara keduanya pun di mulai. Kamijo mencoba menghentikan marlyn dan terus menghajarnya namun marlyn dengan lincah dapat mengindar. Mika menengahi perkelahian itu.

“pergilah tuan... biar aku yang atasi ini” ucap mika pada marlyn

Tak lama kemudian cid datang.
“lama sekali kau!” ucap marlyn
“ahahaha. Maaf tuan... tadi aku main sebentar” ucap cid

“Tuan?? Bukankah marlyn itu seorang wanita” kamijo bertanya-tanya dalam hatinya.

“sebagai kenang-kenangan... biar aku beri tahu. aku ini bukan marlyn” wanita itu tersenyum dan membuka wig nya juga penyamarannya. Kini nampaklah ia seorang pria yang merupakan salah satu bos the gazette. Uruha.

Kamijo masih menatap tajam uruha. Mika segera melancarkan serangannya kearah kamijo. Kamijo tersungkur menerima serangan barusan.

“cepat pergi tuan” ujar cid yang tak lain adalah iman

Mika kembali menyerang kamijo. Kamijo pun melawan mika. Perkelahian antara keduannya menegang. Keduannya sama – sama kuat. Baku tembak terus terjadi. Kamijo berhasil melukai bahu mika. sedangkan mika berhasil melukai lengan kanan kamijo

“cih” ucap mika. ia berlari ke arah jendela dan menerjangnya keluar dari ruangan itu menuju ke arah selatan rumah tersebut. Mika kabur dari tempat itu meninggalkan kamijo.
Kamijo lengah. Ia gagal menghentikan mika.

“yuki. Salah satu gazette menuju ke arah mu!” ucap kamijo sembari menahan rasa sakit yang ia rasakan.

***

Yuki meningkatkan penjagaannya. Tak lama kemudian ia melihat seorang gadis berambut hitam sebahu berlari ke arahnya. Ia memegangi bahu kirinya yang teluka.

“mungkin ia adalah anggota the gazette. Aku harus menghentikannya!” ujar yuki

Yuki segera menghadang mika. tanpa basa-basi ia menyerang mika.
Mika tak bisa banyak melawan. Ia sebisa mungkin terus menghindar karena luka di bahunya terasa semakin sakit dan terus mengeluarkan banyak darah.

“kalau begini terus aku bisa pingsan kehabisan darah” gumam mika. sekarang ia sedikit melawan dan berusaha segera kabur dari tempat itu. Tapi yuki tetap mencegahnya.

Kondisi mika semakin memburuk. Pandangannya mulai kabur. Yuki bisa dengan mudah melancarkan serangannya. Kini ia berhasil menghentikan pergerakan mika. yuki berhasil memegangi kedua tangan mika.

“lepaskan aku bodoh!” mika berteriak seraya berusaha menendang yuki dengan kakinya yang masih bebas.

Yuki terkena tendangan mika. ia melepaskan cengkramannya. Mika segera kabur dari tempat itu. yuki mengejarnya dan berhasil memegang baju belakang mika. mika terus melawan dan berhasil kabur walaupun bajunya robek memperlihatkan sebuah luka di bagian atas pinggangnya.

Yuki tertegun melihat tanda itu. Tanda yang sudah tak asing lagi baginya....

“jangan-jangan.... kau.........”

***

“yei!!!!!!!!!!!!! Misi kali ini lumayan mengasikan!!! Hahaha!” ucap iman

“heh! Cepat kau tolong si mika tuh! Ruki bisa marah – marah kalau liat anak buah kesayangannya mati gara-gara kita” ucap uruha

“iya deh iya... aku cari si kyou dulu. Dia kan ahlinya kalo masalah begini” ucap iman

Iman keluar meinggalkan mika yang sudah pingsan karna kehilangan banyak darah..

“sayang sekali kalau kau harus mati di sini mika.... kau punya skill. Tak salah ruki memilihmu” ucap uruha. Ia kemudian meneguk beer nya.

Tak lama kemudian kyou datang.

“hyaaaaaaaaaaaaaaaaa.... mika sempai~” ucap kyou saat melihat mika tergeletak berlumuran darah

“sudahlah... jangan teriak-teriak! Berisik tahu! Cepat kau obati si mika!” perintah iman
“ba.... baik! Tapi lebih baik kalian keluar dulu”

Kyou menggiring uruha dan iman keluar dari ruangan itu. Kemudian ia segera mengobati mika


Sementara itu, di rumah mika.
Jam menunjukkan pukul 2 malam. Terukichi msih terjaga menunggu kepulangan mika

“sudah selarut ini. Mika belum pulang juga” ucap terukichi. Ia mulai khawatir
“semoga ia baik-baik saja. Aku punya perasaan tidak enak”


***

To Be Continued.................

0 komentar: