TITTLE : History of The Other Side [Chap 2]
STARRING :
- Versailles Philharmonic Quintet
- The Gazette
- Mikazuki Terukichi no Moonrace
- Uversailles Noochan 信夢輝 みく
- Permana TheLast HumanClan
- Yuta 'uke' 毛豊
- panZie VisualKei Suki
- Hirano 松本 たかのり Takanori
GENRE : action *0*/
RATING : semua umur, termasuk kakek nenek klo masih mau baca, dan ade bayi yang udah bisa baca
*lha?
COPYRIGHT : dilindungi UUD yang berlaku buatan mika ^o^V
DISCLAIMER : TERU IS MINE!!!!! XDD
*di hajar nobu*
Alo0o0ooo~ ketemu lagi dengan mika (author narsis XD) di chap 2 History of the other side – action version
masih inget pan cerita sebelumnya???
*kedip-kedip mata najong*
Ini dia cuplikannya:
==============
Di lain sisi bandara
==============
“sudah kau selipkan penyadapnya?” tanya hizaki pada zie
“sudah” ucap zie
“bagus!” seru hizaki
Okeh!
Silahkan menikmatiiiii
m(_ _)m
***
=========
Di Hotel
=========
Dengan dandanan yang urakan, kai duduk di loby hotel menunggu kedatangan yuta, tunangannya.
[There is a side of beauty in time it will be of the filth
Don't let that side of the beauty get you filthy here
Sexual disgrace]
Dering handphone kai berbunyi, menandakan datangnya sebuah pesan berisi :
“keberadaan anda telah di ketahui Versailles. segera pergi dari tempat itu”
“sial! Dari mana mereka tau keberadaan ku?” ucap kai
Dengan lihai jari jemari kai menekan keypad yang ada di handphonenya. Mengetik sebuah pesan berisikan:
“mika, keberadaan ku telah di ketahui. Jangan bawa yuta kemari. Bersembunyilah dulu. Nanti aku hubungi lagi”
Sementara itu
Mika yang tengah mengemudikan mobilnya, terusik dengan kehadiran 2 mobil yang terus mengikutinya dari belakang.
“sepertinya ada yang mengikuti kita nona yuta” ucap mika pada gadis yang duduk di sebelahnya
“ha? Mengikuti kita? Terus kita harus bagaimana??” ucap yuta panik
“tenanglah nona”
Mika menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah mini market. Kemudian mereka berdua turun dari mobil dan masuk ke mini market tersebut.
“nona, aku sempat curiga pada orang yang terjatuh di bandara tadi. Karena se tahu ku, tak ada penerbangan jam segitu. Kemungkinan mereka adalah mata-mata. Mungkin juga mereka memasang penyadap pada kita, karena gerak gerik mereka agak aneh”
“begitu kah? Lalu kita harus bagaimana?”
“maaf nona, saya harus menggeledah anda”
“baiklah kalo begitu”
Mereka berdua pergi ke tempat yang agak sulit di lihat dari kaca depan tempat 2 mobil yang sedari tadi mengikutinya parkir. Kemudian mika mulai menggeledah pakainnya. Penyadap itu tak di temukan. Ia menggeledah pakaian milik yuta. Penyadap itu juga tak di temukan.
“kemungkinan besar mereka menyimpan penyadap itu pada koper nona. Karena koper itu memang sempat saya lepas dari tangan saya saat saya menarik anda” jelas mika
“lalu?”
“ada kah benda berharga milik nona di koper itu?”
“tidak. Hanya beberapa potong baju saja. Semua yang berharga untuk ku ada di tas kecil ini” ucap yuta sembari memperlihatkan tas kecil nya.
“kalau begitu, koper itu kita tinggal saja di mobil. Kita pergi naik taksi ke taman. Di sana ada mobil cadangan. Oiya, tuan kai baru saja mengirim pesan pada saya, bahwa kita tak jadi bertemu di hotel. Keberadaannya telah di ketahui. Karena itu, saya akan membawa nona ke rumah saya dulu sampai tuan kai menghubungi saya”
“kenapa kita tidak cari penginapan saja?”
“kemungkinan Versailles akan mengecek tiap hotel di kota, karena itu lebih baik kita ke rumah saya saja. Nona kan tau, rumah saya terpencil”
“baiklah”
Mereka berdua membeli beberapa makanan kecil. Kemudian pergi lewat pintu yang berbeda dari pintu mereka masuk sehingga orang-orang yang mengikuti mereka tak bisa melihat mereka. Mereka naik taksi ke taman, salah satu teman mika sudah menunggu di sana.
“yo, iman” mika menyapa temannya yang tengah duduk sembari menghisap sebatang rokok di bangku taman.
“wah.. kau benar-benar kesini ya? Kukira tak jadi kesini. Aku baru saja mau pulang” jawabnya
“aku pinjam mobil mu”
Iman kun melempar kunci mobil nya ke arah mika. Mika menangkapnya
“eh, itu sapa?” ucap iman saat ia sadar mika tak sendiri
“ini nona yuta, tunangan tuan kai”
“sa…salam kenal” ucap yuta
“eh… ternyata begitu ya? Salam kenal juga. Silahkan duduk dulu” iman segera bangkit dari duduknya dan mempersilahkan yuta duduk
“tidak usah. Kami buru-buru. Sepertinya gerak gerik kami di awasi”
“wah… sayang sekali. Oiya, mobil mu dimana?”
“ada di mini market di ujung jalan ini. Ini kuncinya” mika melempar kunci mobilnya ke arah iman
“oiya, di mobil ku ada koper nona yuta. Kemungkinan di situ ada penyadap. Kau bersihkan dulu. Nanti aku ambil”
“baiklah…. Oiya, salam buat tuan ruki yak! Hahaha~” ucap iman seraya pergi dari taman
“ayo nona, kita pergi”
“uhm” ucap yuta mengangguk kecil
***
============
Di rumah mika
============
Krieeek
Mika membuka pintu rumahnya pelan
“silahkan masuk nona” ucap mika
Yuta masuk ke rumah mika. Tiba – tiba terukichi muncul
“mika. Selamat da…tang” ucap terukichi terbata melihat yuta yang asing baginya
“ mika, itu siapa?” Tanya yuta
“dia saya temukan ketika hendak pulang, mungkin jatuh dari jurang. Atau di jatuhkan ke jurang. dia amnesia” jawab mika
“kau menolongnya?”
“eh… itu… saya…” mika menundukan kepalanya
“kau sudah banyak berubah ya mika. tenang saja, Aku takkan bilang pada kai atau yang lainnya” ucap yuta sembari tersenyum
“terima kasih nona”
“kau temannya mika ya?” Tanya terukichi pada yuta
“iya, namaku yuta. Kamu?”
“namaku terukichi. Mika yang memberi nama itu pada ku” jawabnya
“terukichi…” yuta terkekeh
“kenapa tertawa?” tanya terukichi polos
“tidak, nama mu lucu sekali. Kau tak pandai memberi nama mika” yuta terkekeh lagi
“itu……” mika terdiam. Wajahnya sedikit memerah
“kalian sudah makan belum. Aku sudah masak. Makan bareng yuk” ajak teru
“baiklah”
Mereka bertiga kemudian memenuhi ajakan teru untuk makan bersama
Di lain sisi
“sudah setengah jam lebih kita menunggu di sini, tapi yuta tak kunjung muncul” keluh zie
“iya. Jangan-jangan mereka sudah pergi karena tau kita ikuti” ucap hizaki
“tapi mobilnya masih ada” ucap zie menunjukkan posisi mobil mika
“akan ku suruh teguh untuk melihat kedalam. Walau bagaimana pun, kita tak bisa ke sana karna mereka tahu nya, kita ini sudah pergi naik pesawat. Iya kan zie?”
“iya sih…”
Hizaki menelpon teguh yang berada di mobil yang satu lagi.
Dreeet.. dreeeet
“teguh disini, ada apa hizaki senpai?”
“yuta lama sekali di mini market itu. Coba kau lihat ke dalam”
“baiklah…”
***
Setelah bermenit-menit kemudian
Teguh keluar dari mini market tersebut. ia menghampiri mobil yang di naiki hizaki dan zie
“bagaimana?” Tanya zie
“kata kasir mini market itu, mereka berdua sudah pergi dari tadi lewat pintu samping mini market. Wajar saja kalo kita tak melihat mereka kembali”
“kita kehilangan mereka. Kamijo pasti marah-marah nih” keluh zie
“ya sudah, kita pulang saja ke kantor. Percuma kita menunggu di sini” ucap hizaki
“lalu mobilnya?” Tanya zie
“biarkan saja”
“ada kemungkinan mobil itu akan di ambil kan? Tak mungkin mobil itu di biarkan begitu saja” ucap teguh
“iya sih” hizaki lesu
“kalian pulang saja ke kantor duluan. Aku akan menunggu di sini” ucap zie
“baiklah kalau begitu” ucap teguh
Teguh menyerahkan kunci mobilnya pada zie, kemudian hizaki dan teguh pulang ke kantor, melaporkan segala yang terjadi.
Tak lama setelah hizaki dan teguh pergi, tampak seorang pria mendekati mobil mika. Kemudian ia membawa mobil itu. Zie yang tahu akan hal itu mengikuti iman yang membawa mobil mika
Iman menghentikan mobilnya dengan segera setelah ia tau sebuah mobil mengikutinya. Zie pun menghentikan laju mobilnya.
Iman menghampiri mobil zie
“heh! Kenapa kau ikuti aku brengsek!” ucap iman seraya mengetuk-ngetuk kasar kaca mobil zie
“tenanglah iman-kun” ucap zie
“darimana kau tau nama ku?!” iman meraih kerah baju zie dan memposisikan tangannya bersiap meninju zie
“aku ini gazerock. Tentu saja aku tau kau yang merupakan anak buah kesayangan tuan uruha itu”
“ha?! memangnya aku bisa percaya begitu saja” iman meninju zie
“cih… sial.. tapi tak apa, hal itu wajar sih” zie tertawa kecil
“bagaimana kabar tuan uruha? Kau masih bekerja untuknya kan?” Tanya zie
“dari mana kau tahu!?”
“sudah ku bilang, aku ini gazerock!!” zie menatap tajam pada iman
“apa buktinya?”
“gazerock never die. Itu sandi the gazette kan?” zie tersenyum sambil menunjukkan Id The GazettE
“cih…” iman pergi meninggalkan zie
“heh! Penyadap itu ada di koper yuta. Kau buang lah sebelum terjadi masalah”
“aku sudah tau itu!!!” iman pergi meninggalkan zie
***
=============
Kantor Versailles
=============
“kamijo, maaf kami kehilangan jejak si yuta” ucap hizaki
“apa!!!!! Kok bisa?” kamijo syok
“entahlah… mungkin ia sadar kami ikuti jadinya ia …..”
“zie mana?” Tanya kamijo
“ia masih mengawasi mobil yang yuta gunakan yang di tinggalkan di depan mini market. Ada kemungkinan akan ada yang mengambilnya kan?”
“lalu kemana yang lain? Masa dari sekian banyak yang mengawasi, mereka masih bisa lolos!” ucap kamijo kesal
“sudahlah kamijo senpai, lebih baik kita selidiki setiap hotel yang ada di kota. Mungkin mereka menginap di salah satu hotel itu. Mengingat ini sudah malam” ucap nobu memberi saran
“ia juga sih, kalau begitu segera hubungi yuki” perintah kamijo
Dreeeeeeeeeet…… dreeeeeeeeeeet……….
“moshi moshi” ucap nobu
“ah! Nobu.. ada apa?” Tanya yuki lembut
“kamijo senpai ingin bicara”
“yuki… bagaimana keadaan di sana?” Tanya kamijo
“aku telah mengerahkan semua pasukan 2 dan 3 untuk menyamar jadi resepsionist seluruh hotel, tapi belum ada laporan. Aku sudah menghubungi beberapa dari mereka, tapi mereka tak melihat yuta di hotel – hotel itu. Kelihatannya mereka tak menginap di hotel. Bagaimana dengan hizaki dan yang lain?”
“mereka kehilangan jejak yuta” jawab kamijo
“apa?!”
“kau lanjutkan lagi tugas mu”
“baik”
Tuuut….tuuuut…
“bagaimana kamijo senpai” Tanya nobu
“mereka tak melihat yuta”
“lalu bagaimana?” Tanya teguh
“kita periksa seluruh rekaman cc tv bandara juga penyadap itu. Mungkin kita akan dapat petunjuk disana”
“baik!” ucap ketiganya berbarengan
TBC~
Jumat, 26 Maret 2010
History of The Other Side [Chap 2]
Diposting oleh Mikazuki di 00.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar