BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 12 Maret 2010

History of The Other Side [chap 1]



TITTLE : History of The Other Side

STARRING :

- Versailles Philharmonic Quintet
- The Gazette
- Mikazuki Terukichi no Moonrace
- Uversailles Noochan 信夢輝 みく
- Yuta 'uke' 毛豊
- panZie VisualKei Suki


GENRE : action (emang ada genre kea gini??? XDDDD)

RATING : semua umur, termasuk kakek nenek klo masih mau baca, dan ade bayi yang udah bisa baca
*lha?

COPYRIGHT : dilindungi UUD 1945 buatan mika XDv


Silahkan menikmatiiiii
m(_ _)m

***

Malam itu,
Kesunyian pegunungan Altraz terpecahkan oleh deru mobil yang bersahut-sahutan.
Seorang Pria berambut putih memacu mobil nya dengan cepat, di ikuti sebuah mobil berisikan 2 orang pria yang terus menghujaninya dengan peluru. Pria berambut putih itu terus memacu mobilnya. Mencoba mengelak dari kedua ‘pemangsa’ yang terus mengikutinya. Pria itu mulai kehilangan fokus pada jalan berkelok yang harus ia tempuh.

PRANGGGG
Kaca belakang mobil pria berambut putih itu pecah. Membuat peluang besar bagi kedua pemangsa itu untuk menembakkan pelurunya.

“ugh....” keluahnya

Timah panas itu mengenai lengan kirinya, membuat pria itu kehilangan kendali atas mobilnya. Pada tikungan selanjutnya ia terjun bebas ke jurang yang terletak persis di depannya karena tak bisa lagi mengendalikan kendaraannya.

DHUARR!!!!

Mobil nya meledak. Mengepulkan asap hitam yang menjadi satu dengan langit malam yang hitam pekat.

2 orang ‘pemangsa’ yang sedari tadi menembakinya mengembangkan senyum di wajah bengis mereka. Kemudian meninggalkan tempat itu, menghapus jejak di hening nya pegunungan Altraz.

***


“ sial...” gerutu nya.
Gadis berambut sebahu yang sedang kesal itu dengan ugal-ugalan mengemudikan mobilnya. Pulang... itulah yang ia inginkan saat ini. Melepas penat setelah bekerja semalaman.

Tiba – tiba ia menghentikan laju mobilnya. Sesuatu menghalangi jalan yang biasa ia lalui. seorang pria dengan luka yang cukup parah tergeletak di tengah jalan

“kenapa ada mayat di sini? Mengganggu saja...”

Ia turun dari mobilnya, mendekati mayat itu... dan menendangnya.
Membuat sosok tubuh tak berdaya itu terbalik dan menampakkan wajahnya yang berlumuran darah
Tubuhnya memang penuh luka, tapi Ia masih hidup

“haaaaaah.... sial banget aku hari ini?? apa ku bunuh saja dia? Ato ku biarkan saja dia mati sendiri?” gerutunya

Gadis itu semakin mendekatkan tubuhnya pada pria yang tergeletak di jalan, mengamatinya dengan seksama.

Pria dengan rambut putihnya yang panjang, tubuhnya ramping, tinggi, wajahnya meringis kesakitan. Sekujur tubuhnya dipenuhi luka dengan warna merah mengiasi setiap inchi tubuhnya

“cih............. terpaksa”

***

sudah beberapa hari setelah ia membawa pulang pria yang ia temui di jalan. gadis itu mengobatinya, dan merawatnya sebisa mungkin. Sampai akhirnya, pria itu membuka mata.

“dima...na... ini?” tanya pemuda itu sembari berusaha bangkit dari tidurnya walau rasa sakit menghampirinya
“wah... akhirnya sadar juga. Merepotkan saja...” ucap gadis itu yang sedari tadi duduk di jendela memandangi langit di malam hari.
“kamu siapa?” tanya pria itu lagi
“aku? Mika. Kau ada di rumah ku” balas nya dingin dan kembali memandangi langit malam di luar jendela.
“mika?” pemuda itu heran.

Mika berjalan menghampiri pria itu, dan memposisikan dirinya duduk di sampingnya.

“lalu... siapa kamu?” tanya mika

“aku??” pemuda itu memegangi kepala nya yang terasa sakit, kemudian menjawab “entahlah...”

“kau amnesia ya? baguslah”

Pria itu tertunduk... mencoba mencerna apa yang terjadi. Memacu otak nya untuk mengingat sesuatu. Namun sia-sia.

Mika berjalan keluar kamar. Sebentar ia melihat ke arah pria itu.

“ terukichi... itu nama mu mulai sekarang. Tak usah kau ingat masa lalu mu. Kau cukup menjadi terukichi ku. Tapi kalau kau macam-macam, aku takkan segan untuk membunuhmu”
Ucap gadis itu dingin... ia pun beranjak pergi dari kamar itu. Meninggalkan terukichi yang masih kebingungan tentang apa yang terjadi pada dirinya


***

[TERUKICHI POV]

Sebenarnya apa yang terjadi???
Siapa mika?
Siapa aku?

Argh! Kepala ku sakit!

Apa benar nama ku terukichi,
Kenapa aku di sini?
Kenapa tubuh ku penuh luka?
Apa mungkin mika telah menyelamatkan ku?
Atau dia yang telah membuat ku begini?

Sial... kepala ku makin sakit!

Terukichi...
gadis itu bilang nama ku mulai sekarang terukichi
Mungkin dulu ia tak kenal aku
Mungkin ia yang menyelamatkan ku

Uuugh! Kepa..la... ku sa....kit!!!!

***

[ Author POV ]


Dreeeeet.. dreeeeeeeet...
Hp mika bergetar

“iya tuan” ucapnya
“heh! Sudah berani melawan ku?” oceh seorang pria dengan nada tinggi
“aku.... aku tak bermaksud begitu tuan” jawab mika. Tubuhnya gemetar. Ia mengigit bibir bawahnya. Kini ketakutan menghampirinya.
“lalu kenapa kerjaan mu bermasalah?”
“a...aku...”
“aku apa brengsek! Cepat ke mari!”
“sudahlah ruki... jangan marah-marah terus. Suara mu itu membuat telinga ku sakit” sebuah suara lain terdengar
“diam kau kai!”

Tut... tuuuut...

“Gawat!! Tuan ruki pasti akan marah – marah karena misi ku kemarin.” Ucap mika seraya mengambil jaket kulit nya dan bergegas pergi menemui pria yang menelponya barusan.


***

Tok...tok...
Mika mengetuk pintu ruangan ruki. Pria yang menjadi tuannya itu.
Ruki adalah salah satu bos dari sebuah organisasi rahasia ‘The Gazette’. Sebuah Organisasi yang bergerak di bidang kriminalitas tingkat tinggi. Pembunuhan, adalah sesuatu yang biasa bagi organisasi ini. Dan berbagai kejahatan lain yang dilakukan terkait order dari costumernya.

“cepat masuk bodoh!!!” ucap ruki kasar

Mika membuka pintu itu, terlihat ruki tengah duduk di kursi nya, kedua kakinya berada di atas meja. di temani kai yang duduk di atas meja, persis di hadapanya. Asap rokok mengepul dari kedua mulut bos The GazettE itu.

Mika memberanikan diri melangkahkan kakinya mendekati kedua orang itu.

“tuan....” ucap mika. Ia menundukkan kepalanya, berdiri mematung di dekat keduanya.

“Lama sekali!!!! Kemana saja kau?!” bentak ruki
Ruki mendekati mika, kemudian menendangnya keras. Mika jatuh tersungkur... ia meringis menerima tendangan barusan.

“kenapa akhir-akhir ini kinerja mu menurun?”

“aku...”

Ruki menjambak rambut mika. Membuat wajah mika mendongak ke atas menghadap wajah ruki. Ruki mendekatkan wajahnya ke arah mika. Menatapnya dengan penuh amarah

“kau sudah mulai membangkang padaku?!!”
“ma...maaf kan aku tuan”
“maaf? Cih... persetan dengan kata maaf mu”
Ucap ruki sembari melepaskan cengkamannya, kemudian dengan cepat memberi mika sebuah kepalan di pipi kanan dengan keras. Membuat mika kembali terjatuh, kali ini ia sedikit terlempar dari posisi awalnya.

“kau tau? Kau ini anak buah kesayangan ku... tapi kenapa kau mengecewakanku begini? Apa kau lupa semua ajaranku? Atau kau memang sudah berani membangkang?”
Ruki lagi-lagi menendang tubuh mika yang masih tergeletak di lantai

“sudahlah ruki...” ucap kai yang sedari tadi mengamati tingkah bringas ruki.

“diam kau kai!” teriaknya pada salah satu temannya itu. Ia mendekati mejanya mengaambil beer yang memang sudah sedari tadi ada di atas meja itu, kemudian meneguknya seluruh isinya.

Kini giliran kai yang menghampiri mika yang masih bersimpuh di tempat ia terjatuh.

“mika... ku perhatikan kinerja mu akhir akhir ini menurun. Ada apa?” Tanya Kai
“aku... entah kenapa... aku tak merasa menikmati pekerjaan ku seperti dulu. Jadi... aku mencoba bermain main dengan mereka sebentar tuan” Mika menundukkan wajahnya.
Ketakutan masih menyelimuti dirinya.

“apa yang kau bilang? Mereka semua hanyalah mangsa yang harus kau habisi!!! Tak ada gunanya kau main dengan mereka! Dan tak seharusnya kau bermain dengan mereka!!! sepertinya aku perlu mengajari mu lagi!!!” ruki berteriak keras dari tempat ia duduk

DHEEEEG!

Tubuh mika kembali gemetar
“aku... tuan... aku.. takkan mengulanginya lagi”

“bagus!! Memang itu lah yang harus kau lakukan bodoh!!”
Ruki melempar setumpuk kertas berisikan data ‘mangsa’ ke wajah mika. Mangsa yang harus di buru malam itu juga

”waktu mu sampai jam 12 malam ini. Kalau kau gagal... aku akan memberi mu ‘hadiah’ sama seperti dulu”
“baik, tuan”
“mika, bisa kah kau ikut aku sebentar?” ucap kai.
“mau apa kao kai!!!!” ruki berteriak lagi
“besok, aku ingin meminjamnya... tolong jangan beri ia misi besok!” perintah kai menatap tajam pada ruki
“cih.... terserah kao sajalah. Yang penting misi mu hari ini kau kerjakan dengan baik”

Tuan kai membawa mika pergi menjauh dari ruang kerja tuan ruki. Mika mengikutinya berjalan dari belakang menuju sebuah ruangan tempat kami biasa duduk dan bersantai melepas lelah setelah bekerja.

“ mika, seperti yang kau dengar tadi. Aku ingin kau bekerja untuk ku besok”
Ucap kai sembari menyulut sebatang rokok dan mulai menghisapnya... mengepulkan asap putih itu ke arah mika

“anda ingin aku melakukan apa tuan kai?”
“aku ingin kau menjemput tunanganku. Yuta. Besok ia pulang dari paris. Aku tak bisa menjemputnya” ia memandang ke langit-langit
“kalau boleh tau, kenapa tuan tak bisa menjemputnya?”
“kau tau? Versailles”
“versailles? Organisasi yangdi bentuk FBI untuk menangkap kita itu?”
“benar. Organisasi itu telah mengendus ku dalam organisasi ini. Aku harus lebih hati-hati dalam bertindak. Aku ingin kau menjemput yuta dan mengantarkannya padaku dengan selamat tanpa lecet sedikitpun. Ku dengar versailles mengincar yuta agar aku mau keluar dari persembunyiaan ku” jelas tuan kai.
“baiklah...tuan”
“aku mengandalkan mu mika. Jangan kecewakan aku!” ucap kai serius
“baik”
“ia akan tiba di airport sekitar jam 9 malam. Pastikan tak ada seorang pun yang mengikuti mu. Kita bertemu di hotel yang biasanya”

Kai meninggalkan mika yang masih berdiri di ruangan itu.
Ia membuka lembaran-lembaran job yang ruki berikan padanya.
Terdapat data diri dari mangsanya, tempat tinggalnya, dan kegiatan mangsanya malam itu.
mangsanya adalah pejabat negara yang dikenal baik oleh masyarakat.

“sampah!” ucap mika
Kini ia memacu otaknya, memikirkan langkah tepat yang akan ia tempuh untuk menjalankan misinya

****

Di rumah mangsa

Mika dengan lihai mengendap-endap masuk ke tempat sang ‘mangsa’. Otak mika telah mengingat denah lokasi rumah itu dengan baik. Ia merusak sistem keamanan yang terpasang di rumah mangsanya tersebut, setelah ia sukses melumpuhkan penjaga rumah. Dengan hati-hati ia beranjak ke tempat mangsanya. Ia melumpuhkan puluhan penjaga yang ia temui sampai ke tempat mangsanya berada. Ia mendapati mangsanya tengah asik mengerjakan pekerjaannya. Tanpa ragu, ia masuk ke ruangan itu melalui jendela.

Pria yang menjadi mangsanya itu nampak kaget, dengan cepat mika meletakkan hand gun di kepala sang mangsa dan menutup mulutnya dengan tangan yang lain. Membuat pria itu bungkam.

“maaf, aku tau kau orang baik yang suka menolong orang. Tapi aku benar-benar harus membunuhmu karna tuan ku menyuruhku” ucap mika

Kemudian ia menarik pelatuk handgunnya. Hand gun yang sudah di beri peredam itu hampir tak berbunyi ketika peluru keluar dari larasnya dan bersarang tepat di kepala sang mangsa.

Pria itu tewas seketika menyemburkan bercak darah di wajah mika

“cih...” ucap mika.

Ia segera pergi dari tempat itu sebelum ada yang melihat aksinya


***

BRAAAAK!!!!

Mika membuka pintu rumahnya dengan kasar
Terukichi yang tengah membaca buku sontak kaget

“mika....”

Mika menghempasakan tubuhnya ke sofa yang terletak persis di depan terukichi berada. Ia melempar hand gunnya ke meja.

“kau dari mana? wajah mu kenapa? Kau terluka?” tanya terukichi

Mika beranjak bangun, ia duduk di meja yang ada di hadapan terukichi. Dan merenggut kerah baju terukichi

“kau takut pada ku?” tanya mika

“aku....” sepintas ia melihat mika, kemudian melirik hand gun yang mika lemparkan.

“tidak... aku tidak takut pada mu. Aku tahu kau orang baik, buktinya kau menolong ku?” jawab terukichi polos

Mika melepaskan cengkramannya, dan kembali beranjak tidur di sofa.

“oiya mika, aku sudah menyiapkan makan malam untuk mu”
Terukichi beranjak dari posisi duduknya ke arah dapur, kemudian membawakan makanan dan meletakkanya di atas meja.

“makanlah... kau pasti capek. Aku tidur dulu” ucap terukichi seraya pergi meninggalkan mika.

****

KANTOR VERSAILLES

“kita harus mengatur strategi untuk besok” ucap seorang pria bernama yuki
“benar kata yuki, kita harus menyusun strategi” ucap nobu mengiyakan
“lalu, apa yang harus kita perbuat nobu?” ucap seorang gadis di sana bernama hizaki
“yang jelas, harus ada yang ikut menjemput yuta. Diantara kita, yang paling handal menyamar adalah hizaki dan zie. Jadi, kalian saja yang menjemput si yuta di bandara” ucap kamijo sang leader versailles
“aku sih setuju saja. Tapi tak akan cukup kalo hanya kita berdua, kalian tau sendiri... The GazettE bukanlah organisasi sembarangan” ucap zie
“benar, mungkin kita harus membawa beberapa orang ke sana” ucap yuki
“begini saja, hizaki dan zie membawa pasukan 1 menyamar ke bandara untuk menjemput yuta. Yuki dan nobu juga pasukan 2 mengawasi semua hotel di kota ini. Besok yuta akan tiba jam 9 malam. Jadi kemungkinan ia akan menginap di hotel. Kalian ingat, hotel A? Kita pernah melihat kai di sana bukan? Mungkin ia akan menginap di sana lagi” jelas kamijo

“baiklah” ucap ke empatnya bersamaan

“kita telah kehilangan jasmine dan teru, jadi ku harap kalian lebih berhati – hati” ucap kamijo lirih. Ke empatnya memang sedang berduka, karena teru sudah lama menghilang. Mereka menemukan mobilnya terjatuh ke jurang dua hari lalu, dan mengira teru telah tewas.

“aku akan mencari info tentang pergerakan the gazette selanjutnya” ucap kamijo

****

[ BANDARA XXX]

“nona yuta?”
Mika bertanya pada seorang gadis bermantel pink yang berdiri memegangi koper nya.

“iya, mika.... lama tak bertemu yah” ucapnya riang.
“maaf, tuan kai tak bisa menjemput nona malam ini. Jadi saia yang menjemput nona”
“hihihi... tak usah formal begitu... kita kan sudah lama kenal” ia terkekeh kecil
“ehm.... mari kita pulang. Saia akan mengantarkan anda ke tempat tuan kai. Biar saia yang membawa koper anda”
Mika mengambil koper yang tidak terlalu besar itu dan mengantar yuta ke tempat ia memarkir mobilnya.

Keduanya berjalan bersamaan, sementara gerak-gerik mereka di awasi berpuluh-puluh pasang mata

“itu mereka!” zie mengarahkan telunjuknya pada mika dan yuta
“iya, mari kita jalankan misi ini” ucap hizaki
Mereka berdua berjalan mendekati keduanya sambil berlari kecil

“awas nona” ucap mika saat melihat kedua orang yang tengah berlari itu mengarah pada yuta. Dengan segera ia menarik lengan yuta agar orang itu tak bertabrakan dengan yuta.

“uwaaaaaaa!!!”

BRRUUUUUUUUK

Salah satu dari mereka jatuh di hadapan mika dan yuta
“kamu gapapa? Makanya kalo jalan ati-ati. Gak usah lari gitu” ucap pria yang menemani wanita itu.

“kamu gak papa?” tanya yuta. Ia mendekat mengulurkan tangannya ke wanita yang terjatuh itu

Wanita yang terjatuh itu sontak menjulurkan tangannya kearah yuta namun mika menampiknya.

“hei... kasar banget!” ucap wanita itu

“aduh... kok jadi ribut, udah... udah... kita harus cepet-cepet nih. Ntar ketinggalan pesawat” laki-laki yang menemani wanita itu bersuara

Kemudian keduannya kembali berlari.

“ayo nona” ajak mika
Yuta dan mika berjalan beriringan menuju mobil.


Di lain sisi bandara

“sudah kau selipkan penyadapnya?” tanya hizaki pada zie
“sudah” ucap zie
“bagus!” seru hizaki


TBC~

0 komentar: