TITTLE : Honeymoon
STARRING : TeruXOFC, (kamijo-hizaki-yuki-masashi Cuma numpang lewat XDD) *plak
GENRE : romance, angst
RATING : 17th +
COPYRIGHT : dilindungi UUD 2011 buatan mika XDv
DISCLAIMER : Teru is MINE XDD * di hajar*
WARNING : author tidak bertanggug jawab terhadap efek yang timbul setelah membaca FF ini XP
*kabur*
Silahkan menikmatiiiii
m(_ _)m
***
[mika POV]
Matahari telah menyembunyikan sinarnya. Kini tugas bulan menggantikan sang surya menerangi alam. Jam telah menunjukkan pukul 10 malam. Aku duduk di sofa yang terletak di kamar, melihat foto-foto pernikahan ku dengannya yang baru saja selesai di cetak. Terasa kebahagiaan itu masih menyelimuti diri ku. Saat aku dan dia meresmikan hubungan kami. Seminggu yang lalu… aku dan teru, kami menikah di salah satu hotel ternama di Tokyo.
*author ngarep.com XP*
Kriek… pintu terbuka
“tadaima” ucap lembut pria yang baru saja pulang itu kepada ku sambil tersenyum
“okaeri” balas ku sambil menghambur menghampirinya dan memeluknya erat
“maaf ya meninggalkanmu hari ini… padahal seharusnya aku masih di sisimu. Menemani mu jalan-jalan sesuai janji ku padamu . Ini semua gara-gara si bos menyuruhku untuk segera bekerja==;” keluhnya.
“tak apa.. kita bisa jalan-jalan lain waktu” aku menenangkannya. “mau segera mandi? Aku siapkan air hangat untuk mu. Kau pasti capek”. Aku melepaskan pelukanku dan melangkangkah menuju kamar mandi.
“eh?” aku terhenti. Teru menarik tangan ku dan menghentikan langkah ku.. sebuah ciuman mendarat di bibir ku. Aku membalasnya, membalas setiap cinta yang ia berikan pada ku. Karna aku pun sangat mencintai teru. Tiba-tiba aku teringat foto-foto pernikahan kami yang tadi tengah ku lihat.
“teru…” aku menyudahi ciuman kami “kau tahu.. foto-foto pernikahan kita sudah selesai di cetak”.
“benarkah? Aku mau lihat” ujarnya. Ku tuntun ia ke sofa tempat tadi aku duduk mengamati setiap lembar foto yang mengabadikan momen bahagia kami.
“kau terlihat cantik sekali mika” ucapnya..
“ehmn.. kau juga tampan sekali teru” balas ku. Astaga.. sepertinya wajah ku memerah >///
Teru meletakkan kembali foto-foto itu di meja, dan mulai mendekati ku. “wajah mu memerah” ia terkekeh kecil.
“ah…” sepertinya kali ini wajahku sudah seperti tomat matang.
“padahal kita sudah jadi suami-istri sekarang” ia terkekeh lagi. Aku hanya diam menyembunyikan wajah merah ku.
“hei….” Ia semakin mendekat, aku bisa merasakan hembusan nafas nya menyapa pipi ku. Ia menyandarkan kepalanya di dadaku sembari melingkarkan tanganya ke tubuh ku. ia tersenyum dan memejamkan matanya. Sepertinya ia lelah sekali. Aku perlahan membelai rambut nya yang silver dan memeluknya.
“mika..” ucapnya.
“ya?” jawabku cepat.
Ia terbangun dan menatapku serius… ia hanya diam. Dan terus menatap ku tajam. Memojokkan ku ke ujung sofa tempat kami duduk dan memposisikan dirinya di atas ku.
“ayo main” ujarnya.
aaaah.. akankah ini jadi awal hubungan kami sebagai suami-istri? Walau sudah seminggu menikah, kami memang belum melakukan ‘nya’. Teru bilang nanti saja saat honeymoon. Tidak enak kalo melakukannya di sini. Karena kami masih tinggal di rumah teru. Bersama papa kamijo dan mama hizaki. Tapi, kenapa sekarang ia ingin melakukannya?? Wajahku makin memerah. Ia membelai wajahku.. kemudian tanganya menelusuri leher dan berhenti saat sampai di kancing atas kemeja ku dan mulai melepasnya. Aq tak bisa berelak menerima setiap sentuhan nya padaku.
BRAAKK!!! Tiba tiba pintu kamar kami terbuka. Mengagetkan aku dan teru.
“Teruuuu~ mari minum sama papa~ hik…” ucap papa kamijo yang sepertinya tengah mabuk =_=;
“hhhh~” teru menggerutu. Wajahnya terlihat kesal sekali. Ia bangkit dari posisinya dan menghampiri papa kamijo.
“papaaa!! Lebih baik kau pergi ke kamar mu sekarang juga. Jangan ganggu urusan anakmu ini! Aku sedang tak ingin minum” teru mendorong tubuh papa kamijo keluar dari kamar. Dan aku hanya terkekeh kecil di buatnya.
Tak lama kemudian teru kembali, masih dengan wajah kesal nya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “papa ada – ada aja. Maaf yah..” ujarnya. Aku tersenyum.
“tidak apa – apa. Oh iya.. lebih baik kau mandi dulu teru. Kau sudah makan? Aku siapkan makanan untukmu yah…”.
“umh.. baiklah” ia menurut dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Aku keluar dari kamar menuju dapur. Di sana ku lihat mama hizaki.
“eh? Mama belum tidur?” sapaku pada wanita paruh baya yang masih tampak cantik di usianya yang kini menginjak 40an. *gomen mami hiza >w
“belum… teru sudah pulang nak?” ucapnya.
“sudah.. sekarang lagi mandi mam..” jawabku seraya tersenyum.
“untuk teru?” mama bertanya saat melihat ku menyiapkan makanan.
“iya mam” jawab ku seadanya.
“teru tak suka pedas” ujarnya mengingatkan”.
“umh.. aku tahu mam” jawabku lagi. Sudah 2 tahun kami pacaran, masa aku tidak tahu makanan yg tidak dia sukai.
“baiklah… mama tidur dulu ya sayang. Oyasumi” ia pun melangkah pergi dari dapur menuju kamarnya. “oyasumi” balasku
Selesai menyiapkan makanan, aku membawa makanan-makanan ini ke kamar. Aku membuka pintu. Ku dapati sosok teru yang tengah bertelanjang dada, ia belum mengenakan baju piyama nya. *author nosebleed XD*. Melihatku yang datang membawa makanan, teru segera mengenakan baju piyama nya dan menghampiri ku. Aku membereskan foto-foto pernikahan kami dan meletakkannya di lemari kaca yang ada di kamar kami. Aku segera menata makanan di atas meja tepat di hadapan teru tengah duduk sekarang.
“kelihatannya enak” ujarnya saat melihat nasi kare yang aku buat untuknya. Teru memang menyukai nasi kare.
“makanlah.. ku harap kau suka^^”.
“umh..itadakimasu~” perlahan ia memakan nasi kare buatan ku.
“enak^^” ucapnya. “kau tidak makan?”. Aku menggeleng.
“aku sudah makan. Maaf tak menunggu mu pulang dulu”. “tak apa. Kalau menunggu ku kau bisa sakit. Aku pulang larut hari ini” ia melanjutkan santapannya. Aku duduk di sampingnya. Memperhatikannya makan. Manis sekali.
“makanlah” ucapnya sambil menyodorkanakann sesendok nasi kare pada ku. Aku menerimanya. Rasanya 100x lipat lebih enak dari pada biasanya. *lebay.com*
“otsukaresama~ sankyu ne mika”ia tersenyum. Aku pun tersenyum
“doita”. Aku membereskan makananya ke dapur, kemudian kembali lagi ke kamar. Ku lihat teru di balkon.
“sedang apa? Sudah malam.. udara juga dingin.. ayo masuk” ajakku.
“umh..” ia mengangguk. Hup...
“waaaa >////
“tidak mau.. aku mau menggendong mu ke kasur” ucapnya. Astaga…. Jantungku berdegup kencang. Ia mulai melangkah masuk ke kamar. Membaringkan ku di tempat tidur. Kemudian ia tidur di sampingku. “oyasumi mika” ia mengecup keningku dan memelukku.
“oyasumi teru” aku balas memeluknya. Dan kami pun tertidur..
****
“umh…” ucap teru saat cahaya matahari menyapanya pagi ini. Ia menggeliat menandakan bahwa dirinya masih mengantuk. Merentangkan kedua tangannya dan mengusap kedua matanya yang masih terasa berat, mika tersenyum kecil melihat kelakuan suaminya itu.
“ohayou” ujar ku. Aku mendekati teru. “bangunlah.. sudah siang. Bukankah kau harus bersiap ke kantor”.
“hhh~” teru menggerutu lagi. ia menarik ku dan mendaratkan bibirnya di bibirku.
“o-ha-you” ucapnya di sela-sela ciuman kami. Ia beranjak ke dari tidurnya. “oiya sayang… hari ini aku tidak mau ke kantor”.
“eh? Kenapa?” Tanya ku bingung…
“aku mau main sama kamu~~~” ujar teru manja. Ia beranjak dari kasur dan bergegas mandi. Meninggalkan kebingungan tersendiri untuk ku.
“ohayou mam” sapa teru saat mendapati mami hizaki di ruang makan.
“ohayou mam” ucap ku juga.
“ohayou…” balas mami hiza tersenyum.
“mau kemana? Pagi-pagi sudah rapi begini? Kau tak kerja teru?” Tanya mama hizaki bertubi-tubi.
“kami mau keluar mam. Mungkin dua hari” jawab teru santai.
“heee?!!!” aku sama kaget nya dengan mama hizaki. “dua hari? Kerjaan mu gimana?” Tanya mama hizaki lagi. Sama seperti yang pertanyaan yang ada di benakku tapi belum sempat ku lontarkan.
“udah ijin ama om yuki kok mam”. Yuki adalah bos di tempat kerja teru. Orang nya baik namun disiplin sekali. Ia membangun sebuah perusahaan kecil bersama om masashi yang menangani masalah konstruksi bangunan dan desain interior. Saat ini perusahaan nya memang sedang ada proyek besar. Karena itu teru terpaksa masuk kemarin.
“papa mana mam?” Tanya teru.
“masih tidur” jawab mama hizaki
“oh…” teru membulatkan mulutnya tanda mengerti
“teru.. kita akan kemana?” Tanya ku penasaran.
“kau akan tahu nanti” ia mengedipkan sebelah matanya. *waaaaa author seneng jumpalitan XD*
“mam.. kami pergi dulu ya” ucap teru berpamitan setelah selesai menyantap sarapannya.
“kami pergi dulu mam. Salam untuk papa” ucap ku.
“umh.. kiotsukete yo”
****
Setelah beberapa jam mengendarai mobil menuju Kyoto, kami sampai di sebuah tempat pemandian air panas yang asri sekali. Letak tatanan tanaman yang tersebar di halaman membuat pemandian ini tampak begitu indah.
“kita akan menginap di sini” ujar teru.
“hountou? Tempat ini indah. Aku suka”.
“umh.. thanks to yuki ojichan”.
“om yuki?” tanyaku.
“yah.. ini sebagai permintaan maaf nya karena telah mengganggu liburan ku” =_=; teru tampak kesal. Aku terkekeh kecil.
Kami memasuki penginapan itu. Seorang pria paruh baya dan dua orang wanita menyambut kami di sana. Laki-laki itu bernama mikage. Ia adik nya om yuki. Darinya kami tahu ternyata om yuki adalah pemilik tempat ini. Tapi karena om yuki tinggal di Tokyo. Ia menyerahkan kepengurusan penginapan ini pada adiknya.
“mari saya antar ke kamar kalian teru-kun, mika-san” ucap nya ramah. Kami mengangguk tanda setuju. Kami mengikuti om mikage sembari bertanya-tanya tentang pemandian ini.
“kenapa pemandian ini sepi sekali?” Tanya ku. “oh… kami menutup pemandian ini untuk orang lain khusus untuk kalian. Itu yang kakak perintahkan oleh kakak” jelasnya.
“ini kamar kalian. Selamat beristirahat” om mikage pamit ketika kami sampai di depan sebuah kamar yang menurutku besar untuk kami berdua.
“arigatou gozaimasu” ucap kami berdua seraya membungkuk.
Dihadapan kami kini terhampar sebuah kamar luas dengan pemandangan kolam yang indah. Teru mengistirahatkan tubuhnya bersender di salah satu tiang penyangga. Aku mendekatinya.
“kau capek?” ucap ku seraya memposisikan diriku bersender di bahunya
“tidak” ucap nya tersenyum
“oiya.. hampir lupa” ujar teru. Ia membongkar tas nya. Matanya berbinar dan tersenyum jahil ketika menatap bingkisan berwarna hijau berpita itu. Membuat ku bertanya-tanya.. apa lagi yang ia rencanakan=_=a
“nih… takut lupa. Tapi jangan di buka dulu. Ntar malem aja” pinta nya. Aku Cuma mengangguk walau bingung sekarang melanda ku.
“akhirnya… kita bisa tenang di sini.. berdua saja dengan mu.. di rumah, ayah selalu mengganggu ==a” ia menggerutu lagi. Aku hanya bisa terkekeh kecil melihat nya kesal seperti anak kecil. Wajahnya lucu sekali saat sedang kesal. ia membaringkan tubuhnya. Dan memposisikan kepala nya di pangkuan ku. Oh… Tuhan… wajahku memerah lagi.
“ya.. hanya berdua dengan mu… sankyu ne teru” ujar ku sambil membelai rambut na yang silver lembut.
“hei.. mika…apa kau menyesal menikah dengan ku?” Tanya nya tiba-tiba
“apa maksud mu teru… tentu saja aku bahagia menikah dengamu. Aishiteru yo” jawab ku
“aishiteru mo..”
***
“ayo…” ujar teru bersemangat
“matte…” jawab ku yang tengah melepas baju ku dan menggantinya dengan handuk. Kami berencana berendam bersama di ofuro sambil memandang bulan malam ini. Aku keluar. Teru menggandeng ku ke tempat dimana ofuro berada.
“airnya tidak terlalu panas” ucap teru. Ia melangkah memasuki kolam dan mengulurkan tangannya membantuku masuk ke kolam.
“ayo sini… dari sini bulan tampak jelas” ujarnya.
“umh” aku menurut dan mendekat padanya.
“kawaii~” ujar ku saat melihat bulan di langit yang berhiasakan bintang. Cuaca hari ini cerah. Pemandangan malam ini terlihat sangat jelas dan indah.
“mika…” ucap teru
“hm…?” jawab ku
Teru meletakkan tanganya di pipi ku, mengusapnya lembut dan melingkarkan tangannya di punggung ku. Sedikit menarik ku hingga tubuhku berhimpimpit dengan tubuhnya. Ia mendekatkan wajahnya. Aku pun memejamkan mata ku. Tak lama kemudian kurasakan sesuatu yang empuk, basah dan berlendir menyusuri pipiku dan hembusan nafasnya menampar kulitku. Kubiarkan sensasi geli itu menempel di kulitku. Usapan demi usapan menyapu ujung bibir ku dan berubah menjadi ciuman. Teru menangkap bibir ku dengan bibirnya sembari terus menjilati gumpalan daging kenyal itu supaya diizinkan masuk.
Kurasakan lutut ku melemas saat lidah Teru menari lincah di dalam rongga mulutku. Teru melumat bibirku penuh nafsu. Lidah nya terus menyisiri setiap relung rongga mulut ku dan mengajak lidah ku untuk melawan. Jantung ku berdegup tak beraturan. Dalam sekejap ciuman kami berubah menjadi liar.
“te…teru…” nafas mika terengah.
“ah?!” ujar teru agak kaget saat melihat ku kesulitan bernafas.
“gomen ne… sepertinya aku kelewatan :p” ia tersenyum jahil. Dan memeluk ku erat seakan tak mau melepasku. Dan kami menghabiskan waktu memandangi bulan dalam kesunyian
“udahan yuk berendamnya. Kita makan dulu. Aku lapar” ucap teru memecah keheningan.
“i…iya..” aku mengangguk setuju. Kami keluar dari kolam.. hups.. teru menggendongku lagi >///
“teru~” aku menggumam… lama-lama jantungku bisa copot kalau kau begini terus…
****
[author POV]
Setelah menyantap makanan mereka beristirahat sejenak, teru meminta mika membuka bingkisan yang ia beri tadi. Mika mengambil nya dan membawa bingkisan kecil.
“yang ini kan?” ucap mika. Teru mengangguk pasti.
“bukalah” perintah teru.
Mika membuka bingkisan hijau itu. Betapa terkejutnya ia mendapati sebuah kunci. Mika menatap wajah suaminya itu. Teru hanya tersenyum…
“Happy birthday dear. Itu kunci rumah kita. Besok aku akan membawa mu ke sana” jelas nya.
“uhm..” wajah mika mulai merona. Mika lupa kalau hari ini ulang tahunnya.
“sankyu ne ai” sebuah senyum mengembang di wajah mika. Ia mencumbu suaminya tercinta sebagai tanda terima kasih. teru membalasnya. Memanjakan kekasihnya itu.
“mmhhh~”
Mika mendesah pelan ketika ia kalah bertarung dengan teru dalam rongga mulutnya. Teru berkuasa lagi. Ia mendorong tubuh mika pelan ke atas futon yang sedari tadi mereka duduki.
“kau yang mulai” ujar teru
Mika tak protes ketika teru kini beralih menjamahi lehernya, menjilatinya, dan memberi ‘kiss mark’ di tempat-tempat yang ia lalui sementara tanganya yang bebas menjamahi bagian tubuhnya. Mencari tali pengikat yukata yang membungkus tubuh wanitanya.
Teru tersenyum simpul ketika ia mendapati benda yang di cari, menariknya hingga yukata itu terbuka dan memperlihatkan tubuh mika yang hanya berpakaian dalam saja. Teru semakin bersemangat. Ia meneruskan kegitannya, membuat tanda merah kecil ke arah buah dada mika. Lagi – lagi tangannya menjalar, mencari pengait yang membungkus bagian yang hanya di ciptakan untuk wanita itu. Mika sedikit mengangkat punggungnya. Dengan lincah teru membuka pengait dan menurunkan bra milik mika hingga benda itu benar-benar terlepas dari tubuhnya.
“uhmm… te..ru..~”
Mika mendesah lagi saat teru bermain di kedua dadanya. Menjilatinya penuh nafsu, menghisapnya seperti bayi yang haus dan sesekali menggigitnya. Tanganya yang bebas menjamahi dada mika yang tak terjamah mulut teru. Memilin – milin putting wanita itu, membuat sensasi nikmat yang baru pertama kali ia rasakan. Teru bergerak turun perlahan ke bagian perut hingga paha. Membuat mika semakin berhasrat ingin di sentuh. Ia mendesah lebih sering, tanpa sadar desahannya membuat teru semakin berhasrat.
“aaaah~”
Teru mulai bermain di daerah bawah. Mengusap bagian bawah mika yang masih tertutup celana dalam. Ia merasakan miliknya kini basah. Gesekan – gesekan yang timbul membuat kenikmatan tersendiri baginya. Ia tahu ia ingin lebih!
“buka~”
Mika memberi komando. Teru tersenyum lebar mendengarnya. Ia menurunkan pelan kain satu-satunya yang masih melekat pada tubuh wanitanya ke paha, betis, hingga terlepas seluruhnya. Kini mika benar – benar telanjang bulat tanpa sehelai benang pun menutupi tubuhnya. Membuat teru semakin bernafsu melajutkan permainan nya. Ia menuntun mika membuka lebar pahanya agar tercipta tempat yang cukup baginya. Lagi – lagi ia bermain di vagina mika. Menjilatinya, menghisap dan memasukkan lidahnya ke dalam ‘mika’. Mika menutup matanya rapat-rapat menikmati sensasi yang di buat teru padanya.
“ah~ aaaaaah~ uuhm~ te..ru~”
Desahan mika semakin menjadi saat kekasihnya menyentuh bagian-bagian yang membuat mika mencapai klimaks nya.
“di situuu~”
Tanpa protes teru mengikuti keinginan mika. Ia menjilati dan menggigit kecil tempat yang menjadi puncak klimaks nya.
“aaaaaaaaaahhh~”
Sebuah desahan panjang terdengar ketika mika memuntahkan cairan kental ke mulut prianya. Teru tak bergeming. Ia terus menjilati cairan itu hingga habis. Membersihkan vagina mika yang berdenyut dan hangat.
“mikaaaa~”
Teru merayap ke atas mika. Ia melahap lagi mulut mika. Mika membalasnya tanpa mempedulikan teru yang habis menjilati cairannya sendiri. Mereka berguling. Kini mika yang berada di atas. Ia melakukan hal yang sama. Membuka yukata teru dan mulai membuat tanda merah kecil pada tubuh kekasihnya. Di mulai di bagian leher terus hingga menjalar ke dadanya yang bidang dan turun ke perut. Mika menurunkan pelan celana dalam teru dan membuat nya sama sepertinya tanpa busana. Membelai, memijat dan meremas ‘milik’ teru. Membuat teru mengerang dengan apa yang dilakukan istrinya.
Entah setan apa yang merasuki mika kini. Ia mulai menjilati penis teru yang cukup besar. Menjilatinya seperti lolipop dan melahapnya. Melakukan gerakan keluar-masuk dari mulutnya. Teru merasakan ‘milik’nya menegang dan mulai mengeluarkan cairan. Erangan teru membuat mika semakin cepat mengocoknya. Teru menjambak rambut mika. Menghentikan mika melakukan aksi nya
“come here honey…”
Mika menurut. Ia merayap ke atas tubuh suaminya. Teru melingkarkan tangannya ke punggung mika. Merapatkan tubuhnya dengan tubuh mereka hingga dada mereka kini berhimpitan. Ia meraih mulut mika dan mulai menghisapnya kemudian berguling lagi berganti posisi.
“aaakh…”
mika merintih sakit saat pria itu memasukkan telunjuknya ke liang mika tapi di saat bersamaan ia merasakan sensasi nikmat itu terulang lagi.
“aaah~ ah~ aaaaah~ faster”
Mika mulai mendesah. Teru mengerti kekasihnya kini mulai menikmatinya. Ia memasukkan jari keduanya. Membuat mika sedikit kesakitan. Namun ia tetap tak berontak terhadap apa yang dilakukan teru padanya. Mika merasakan cairan itu keluar lagi dari vaginanya.
“kau nakal teru”
Teru hanya tersenyum licik penuh kemenangan.
“aku hanya ingin melonggarkannya dulu sayang.. you will love it”
Teru mulai memasukkan ‘milik’nya ke liang mika. mika merasakan selaput daranya kini terkoyak. mika sedikit mengerang kesakitan namun teru tak peduli, ia mulai memainkan permainannya. Mika mencoba mengikuti iramanya. Menaik-turunkan pinggul mereka, mencari kepuasan bersama.
“aaaah~ uhmmm~ teru~ aaah~”
“mika..uuuh.. aahk~”
Desahan mereka bersahutan. Membuat teru semakin gila melanjutkan permainannya. ia mempercepat gerakannya penisnya yang keluar masuk liang mika. Sampai mereka berdua mencapai klimaks masing – masing.
****
Matahari tanpa izin menghampiri dua insan yang tengah tertidur lelap di bawah naungan selimut mereka. Memaksa mereka bangun dari tidurnya
“kyaaaaaa”
Mika berteriak kecil saat mendapati tubuhnya tak berbusana. Ia meringkuk lagi dalam selimut. Mengamati sekeliling mereka yang berantakan, mengenang apa yang mereka lakukan semalam membuat nya merona. Teru yang terbangun akibat teriakan kecil mika hanya terkekeh.
“aku mandi duluan” ujar mika sembari menyambar handuk tak jauh dari tempat ia tidur. Ia menyalakan shower dan mulai membasahi tubuhnya.
Krieek… Teru menghampiri mika. Mika tak menyadarinya. Pikirannya sibuk mengenang kejadian yang mereka lakukan tadi malam.
Grep…
Teru memeluk mika dari belakang. Tangan kanan nya meraba payudara mika, sedang tangan satunya menyentuh bagian bawah mika.
“aku juga mau mandi” ia tersenyum jahil
“eeeeehhhh”
mika protes, teru tak memperdulikannya. Ia mulai meremas buah dada mika. Membuat mika merasakan sensasi itu lagi. Ia tak menyangka teru masih punya tenaga untuk menjutkan ke ronde selanjutnya.
-The End-
***********************************
Gomen kalo jelek. Ini FF smut pertama saia X3
*ga tau harus bangga ato pundung*
Yes! Saya nikah sama teru XDD
*author di keroyok masa*
Please coment….
m(_ _)m
Senin, 09 Januari 2012
Honeymoon
Diposting oleh Mikazuki di 02.39
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar