BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 09 Januari 2012

History of The Other Side [Chap 9]

TITTLE : History of The Other Side [Chap 9]

STARRING :
- Versailles Philharmonic Quintet
- The Gazette
- Mikazuki Terukichi no Moonrace
- Uversailles Noochan 信夢輝 みく
- Permana TheLast HumanClan
- PanZie Visual 系 Suki
- Iman Kazuhiro
- Kitagawa 'kei-chan 葵' Kyouharu
- Yuta 'uke' Yutaka


GENRE : action *0*/

RATING : kurang lebih 15th, bisa nego lah XDD

COPYRIGHT : dilindungi UUD yang berlaku buatan saia ^o^V

DISCLAIMER : TERU IS MINE !!!!! XDD *bawa kabur teru*


Halooooooooo minna^o^/

History of The Other side nongol lagi… saia harap kalian tidak bosan untuk membacanya XD *plaaaaak* maap kalo kelamaan nongol. Author na kaga ada waktu nyelesain inih fic =o=)v

Okey. Langsung sajah. Ini dia cuplikan chap sebelumnya
Enjoy~~~~

*********

============
Kantor versailles
============

1 bulan kemudian

Kamijo, hizaki, yuki, teru, nobu dan teguh sedang mengadakan meeting di ruangan kamijo, sedangkan zie sedang pergi entah kemana tanpa pamit pada versailles. Bahkan handphone nya tak bisa di hubungi sejak kemarin

“sesuai rencana, kita akan menyerbu markas the gazette malam ini. Bagaimana dengan persiapannya?” ucap kamijo

“semuanya sudah di persiapkan” jawab hizaki

“bagus… oya teru, apa kau sudah benar-benar sehat? Kau yakin mau ikut menyerang juga?”

“ya. Aku sudah baik-baik saja. Lagi pula, aku harus membalaskan kematian ayah dan ibu ku yang mereka bunuh 5tahun lalu”

“baik kalau begitu. Yuki dan teru, kau memimpin regu 1. menyerang dari bagian barat”

“baik”jawab yuki

“teguh, memimpin regu 2 menyerang dari selatan”

“baik!!” ucap teguh

“hizaki, memimpin grup 3 menyerang dari utara”

“karena zie belum juga di bisa di hubungi, sebaiknya zie ikut nobu mengawasi keadaan dari pusat komando”

“iya” sahut nobu

“dan aku akan menyerang dari timur”

**************
Here’s the story
**************

Matahari telah menyembunyikan sinarnya… siang telah berganti malam. Seluruh anggota the gazette sedang berkumpul untuk merencanakan kepindahan markas mereka ke paris

“besok, kami akan meninggalkan jepang dan pindah ke paris. dan sesuai rencana , kalian akan menyusul kami bergantian” jelas reita

“sesuai informasi yang telah kalian dapatkan, kami telah memilih beberapa orang untuk tetap tinggal di jepang dan menyelesaikan misi-misi yang masih harus di kerjakan” uruha ikut bicara

BRAAAAAAAAAAK!!!

Pintu ruangan itu terbuka keras. Sosok zie muncul di sana

“gawat tuan!!!!”

“ada apa?” jawab ruki serius

“aku mendeteksi ada penyusup dalam jumlah besar memasuki daerah markas kita. Jaraknya sekitar 30km dari sini. Aku yakin mereka adalah versailles yang mempercepat rencana mereka untuk menyerang the gazette”

“cih.. mengganggu saja” gerutu kai

“ berapa lama mereka akan sampai di sini?” tanya ruki

“sekitar 25menit”

“baik. Semua member The GazettE!!!! Bersiaplah untuk menghabisi mereka!!” seru ruki memberi perintah

“baik tuan!!!!”

******************

[AUTHOR POV]

“mika, bagaimana kondisi mu?” tanya satoshi saat mengunjungi mika di kamarnya.

“setidaknya sudah lebih baik… kau tahu, aku masih bingung dengan sikap tuan ruki. Kenapa ia menyelamatkan ku? Padahal aku telah membuat kesalahan yang besar”.

“ya… tindakan mu itu memang sangat bodoh” respon satoshi seraya duduk di samping mika

“…” mika tak bersuara. Ia hanya tertunduk meratapi kebodohannya

Satoshi menepuk lembut kepala gadis itu

“sudahlah.. tak perlu kau pikirkan. Sekarang kau harus segera bersiap. Versailles menyerang. Kita harus menghabisi mereka”

“versailles menyerang?”

“akhir-akhir ini mereka memang menyebalkan. Selalu saja mengganggu. Sepertinya mereka sudah bisa mengendus gerak gerik kita” gerutu satoshi

“begitukah?”

“ya”

Gadis berambut hitam sebahu itu kini beranjak dari tempat tidurnya

“mau kemana?”

“tentu saja menghabisi versailles. Kau juga sebaiknya mulai bersiap satoshi”

“apa kau yakin?”

“ya… kurasa, dengan kondisi ku saat ini aku masih bisa menghabisi banyak orang. Itu bisa membantu kan?”

“kau benar mika...”

“ya. Karena itu.. sebaiknya kau pun bersiap. Aku yakin tak kan mudah mengalahkan mereka kali ini”

“mika…”

“apa?” jawab mika datar. Ia masih sibuk menyiapkan handgun kesayangannya

“berjanjilah….jangan mati” ucap pria itu seraya beranjak pergi meninggalkan gadis itu sendiri di kamarnya

“bicara apa kau... bodoh” gumam mika

************

DHUARRRRRRRRR!!!

Sebuah ledakan yang lumayan besar memecah keheningan malam itu. Asap hitam mulai mengepul dari kobaran api yang menjadi tempat terjadi nya ledakan. Beberapa anggota versailles tewas seketika di susul ledakan ledakan lainnya.

“hati-hatilah. Sepertinya mereka memasang banyak ranjau di sekitar sini” perintah kamijo lewat earphone yang tersambung kepada semua member.

Jarak antar versailles semakin dekat dengan markas the gazette. Kondisinya tenang sekali. Seperti tak ada tanda-tanda kehidupan di sana.

“ARRGH!!!!”

“UWAAAAAA!!”

“UGH!!”

Terdengar teriakan dari member-member versailles yang lain. Disusul hujan peluru yang di lancarkan pihak the gazette.

“sial” keluh yuki

Baku tembak antara kedua belah pihak pun di mulai di iringi jerit kematian member versailles. Darah mulai berceceran dimana mana memenuhi hutan yang gelap malam itu. The gazette tampak lebih unggul sampai yuki bisa menembak mati member the gazette yang menyerang mereka dengan rifle nya. Versailles semakin gencar menyerang the gazette. Kini mereka sudah mencapai halaman markas the gazette. Namun semua itu tak semulus yang mereka harapkan. Anggota the gazette kini sudah bersiap di tempatnya masing-masing.

Pertempuran antara the gazette dan versailles berlangsung hebat. Pihak the gazette mampu ‘melayani’ tamu mereka walaupun mereka memang kalah jumlah.

****************
[ di dalam markas ]
*****************

“Kalian sudah siap?” tanya ruki

“ya!!” jawab mereka mantap.

“baik. Seperti yang telah kita rencanakan. Kita akan berpencar dan bertemu di tempat itu besok. Keberangkatan kita ke paris di tunda sampai kondisi memungkinkan untuk pergi ke sana”

Setelah pembicaraan singkat itu para bos dan wakil masing-masing segera berpencar dan berusaha keluar dari hutan itu menuju ke tempat yang di jadikan spot untuk berkumpul.

*****************
[di pihak versailles]
*****************

Yuki dapat mencapai gedung versailles itu bersama teru yang ikut membantunya. Pasukan mereka telah tewas terkena hujan peluru dan ledakan-ledakan perangkap yang di pasang the gazette. Kini tinggallah mereka berdua. Walaupun kondisi mereka penuh luka akibat baku tembak yang terjadi, mereka tetap bersikukuh akan menghancurkan the gazette.

“kau tidak apa-apa teru?” tanya yuki

“aku tidak apa-apa” jawabnya mantap.

Mereka berdua kini masuk menyusuri gedung yang menjadi markas the gazette.

Sementara itu kamijo, dan hizaki, pun telah mencapai markas the gazette dari arah yang berbeda dengan arah yuki dan teru.

Langkah kaki kai, kyou dan aoi terhenti begitu mereka melihat kamijo serta hizaki di iringi beberapa anggota versailles yang masih hidup mengahadang mereka di depan pintu.

“menyerahlah. Kalian sudah terkepung” ucap kamijo dengan tatapannya yang memancarkan keseriusannya.

“jangan bercanda” ucap aoi datar

DORR DOR DOR

3 tembakan barusan mengarah langsung kepada kamijo dan hizaki, tetapi dengan cepat keduanya menghindar, dan sebagai gantinya 2 member versailles tewas seketika.

“kau ini lama sekali kak” gerutu kyou

“ahahaha… maaf” ucap pria yang baru saja datang dan menembakkan pelurunya itu di selingi gelak tawanya

“kau…..” ucap hizaki. Matanya terbelalak. Ia tak menyangka bisa melihat sosok pria yang sudah lama ia kenal itu di sana

“ZIE!!!!” kamijo geram

“hai….apa kabar kamijo sempai? Hizaki sempai? ” balas pria itu dengan senyum liciknya

“sudahlah… tak perlu basa basi. Cepat habisi saja mereka” perintah aoi dengan nada sedikit kesal

Lalu keempatnya pun menyerang versailles. Kyou dan zie menghabisi pasukan versailles yang semakin banyak berdatangan ke markas the gazette. Sementara itu, aoi melawan kamijo dan kai melawan hizaki.

“mereka terus berdatangan seperti semut saja” keluh kyou

“mereka Cuma semut, habisi saja…” ujar zie santai

Keduanya memang ahli dalam perkelahian jarak dekat seperti ini. Dengan mudah mereka dapat menghindar dan balas melawan serangan yang di tujukan kepada mereka. Satu per satu musuh mereka bisa di taklukan dengan mudah.


***************
Di sisi lain
***************

BRAAAAAAAAAK!!!

Teru mendobrak paksa salah satu pintu ruangan di markas the gazette. Ia mendapati ruki dan mika berada di sana.

“hm… merepotkan saja. Padahal kuharap kalian bakal mati sebelum mencapai tempat ini” ucap ruki angkuh

Teru mulai menodongkan handgunnya ke arah ruki . ia ingat jelas pria yang membunuh
Kedua orangtua nya itu lima tahun lalu.

“terukichi…” Batin mika. “sepertinya ingatannya sudah pulih. Dan kak yuki…”

DOR! DOR! DOR! DOR!
Teru menembakkan hangunnya ke arah ruki dan mika

“matilah kalian! Terima lah pembalasan kematian orang tuaku!”
Teru menarik pelatuk handgunnya berkali-kali. Sedangkan ruki dan mika dengan mudah menghindar.

“tenanglah teru. Kalo kau brutal begitu mereka akan dengan mudah mempermainkanmu”

“cih..”

“ahaha.. benar apa yang teman mu katakan, kau bodoh sekali..”ucap ruki dengan nada merendahkan


**********
Di sisi lain
**********

“nobu, bagaimana kondisi saat ini?” tanya teguh lewat earphone nya

“kamijo dan hizaki sempai telah sampai di markas the gazette begitu pula dengan yuki sempai dan teru sempai. Seperti nya mereka sedang bertarung”

“bagaimana dengan anggota the gazette?”

“hei, aku mendapati beberapa orang berlari ke arah mu teguh sempai. Ku rasa mereka adalah the gazette. Aku tak mendapati alat pelacak versailles pada mereka”

“baik, aku akan menghadang mereka dari sini”

“hati-hatilah sempai. Jumlah mereka lumayan banyak. Bagaimana kondisi di sana?”

“pasukan ku tinggal 15 orang. Tetapi banyak yang terluka”

“sem…”

DHUARR!!!
Sebuah ledakan bersarang di dekat nobu berada.

“nobu… nobu… kau baik-baik saja? Nobu!!!!!”

“……” tak ada jawaban

“sial!!! Aku takkan memaafkan kalian the gazette!! pasukan! Bersiap di posisi masing-masing. Kita kedatangan tamu! Habisi mereka…”

“baik!!!”

Tak lama kemudian reita dan satoshi serta beberapa anak buah the gazette melintas di tempat teguh. Versailles tak tinggal diam. Mereka langsung menyerang.

DOR! DOR! DHUAR!

Beberapa anggota the gazette tewas, menyisakan satoshi, reita, dan 5 orang anggota the gazette. Mereka terkepung.

“cih… ku serahkan pada mu satoshi” ucap seorang pria ber-noseband

“baik. Tuan…”

Satoshi bersiap pada posisinya di ikuti anggota lainnya. Sementara itu reita menyulut api pada rokok nya dan mulai menghisapnya kemudian mengepulkan asap putih itu ke langit malam. Dan perkelahian pun di mulai…

Anggota versailles menyerang dengan agresif, namun satoshi mampu mengimbangi mereka dan tak membiarkan seorang pun menyerang reita. Satu per satu anggota versailles dan the gazette itu tewas. Sementara reita masih berdiri tegak dengan angkuhnya di sana.

“hei” teguh keluar dari persembunyiaanya

DOR! DOR! DOR!
Teguh segera menembakkan timah-timah panas dari larasnya.Reita menghindar. Satoshi langsung menyerang teguh. Serangan demi serangan satoshi lancarkan. Teguh tak mampu mengimbanginya. Beberapa pukulan telak mendarat di tubuh teguh. Pria itu tak tinggal diam. Sebisa mungkin ia membalas serangan yang satoshi lancarkan.

Dari belakang, beberapa anggota versailles mencoba menikam reita.

“sampah!” gumam reita. Ia menyerang anggota versailles itu dengan tangan kosong. Serangan-serangan mematikan ia kerahkan yang mampu menghabisi mereka dalam sekejap.

“huh… benar-benar memuakkan. Cepat habisi dia. Lalu kita segera pergi dari sini” ujar reita

“ya…”
Satoshi mulai melancarkan serangan nya lebih intensif. Teguh kini tak dapat membendungnya.

Pria bernoseband itu kini mneyiapkan handgunnya.

“sato..” ucap reita lagi

Pria berambut hitam itu langsung mengerti dan menghindar.

DOR!
Satu tembakan melesat langsung ke arah tubuh teguh. Pria itu tumbang dan terjatuh ke tanah. Satoshi dan reita kemudian melanjutkan perjalanan menuju tempat yang di tuju.

******************
Di tempat pengintaian
******************

Seorang pria berparas cantik di ikuti seorang pemuda menghampiri tempat pengintaian versailles yang telah hancur akibat ledakan tadi

“ho… jadi dari sini mereka mengintai kita?” ujar uruha

“sepertinya begitu, teknologi yang mereka gunakan hebat juga. Sayangnya, semua telah hancur akibat ledakan tadi”

BRAK
Nobu keluar dari runtuhan yang menimpanya

“ada yang masih hidup tuan” ujar iman

“hanya sampah. Habisi saja”

“baiklah”

Iman menyerang nobu tanpa ampun. Gadis yang masih tumbang itu melawan sebisanya.

“sudahlah. Jangan main-main terus iman” gerutu uruha

“ahaha~ padahal tadinya aku ingin bermain-main dulu sebentar tuan. Dari tadi aku bosan melawan pria terus”

“jangan anggap remeh aku” nobu mengambil sebuah handgun dari saku nya dan menodongkannya tepat ke wajah iman

“cih” uruha melenggang pergi dari tempat itu

“ah.. tunggu aku tuan” iman kemudian memukul keras tangan nobu, membuat handgun itu terpental jauh, kemudian mengunci tangan nobu.

“seorang gadis seperti mu tak pantas bermain handgun” ucap iman. Ia kemudian memukul keras punggung nobu dan membuat nya tak sadarkan diri lalu pergi menyusul uruha yang telah jauh meninggalkannya.

****************
Kembali ke markas
****************

Teru memburu ruki. Niatnya untuk membalas dendam benar-benar memenuhi dirinya. Perkelahian pun terjadi. Teru menyerang ruki bertubi-tubi. Ruki menghindar dan lari dari tempat itu di ikuti teru. Kini tinggal yuki dan mika dalam ruangan itu. Mika menyiapkan handgunnya

“mika…apa kau masih tak percaya aku ini kakakmu?”

Tak ada jawaban. Gadis itu hanya diam saja

“baik… kalau begitu, aku akan membawa mu secara paksa” yuki bersiap menyerang mika

Mika mulai menembaki yuki yang kini berlari dan berlindung di balik tembok. Sesekali yuki balas menembak dari persembunyiaanya. Baku tembak antara keduannya masih terus berlangsung

“gawat, peluru ku sudah mulai habis” gerutu yuki “aku harus memperpendek serangan”

Yuki mulai berlari mendekati mika sedangkan mika terus menembakinya. Sampai pelurunya pun habis.

“cih” gerutu mika. Ia membuang handgunnya dan mengambil posisi untuk perkelahian jarak pendek.

DUAGH
Tanpa ragu yuki menyerang mika. ia berhasil mendaratkan tendangannya ke tubuh mika. Gadis itu balas menyerang. Pertempuran jarak pendek pun terjadi. Tendangan dan pukulan terus yuki berikan kepada mika, tapi mika mampu mengimbanginya dengan baik.

BUGH

Yuki berhasil melancarkan tendangannya ke tubuh mika dan membuatnya terhempas ke tembok

“ugh..”
Warna merah kental itu dengan leluasa mengalir dari kepala mika dan beberapa luka yang belum tertutup di tubuh gadis itu terbuka kembali. Ia kini merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

“menyerahlah.. aku tak ingin menyakiti mu lagi. Ini sangat menyakitkan bagi ku” ucap yuki

“…” gadis itu kini hanya diam dengan tatapan mata tajamnya yang dingin yang terus menatap yuki. tubuhnya sudah tak mampu bergerak lagi

Yuki mulai mendekati mika. Ia mengulurkan tangannya ke arah mika
“ayo ikut aku”

DOR
Sebuah peluru menerjang tangan yuki, tapi yuki dengan sigap mampu menghindar dari serangan itu.

Yuki berdiri tegak ke arah peluru itu datang, sosok ruki muncul di sana.

“tak kan semudah itu kau ambil dia dari ku. Dia milikku!” ucap ruki sangar

“apa maksudmu? Mika itu adikku!!” yuki balas menjawab dengan nada tinggi


DOR
Sebuah peluru kini datang dari arah lain menghampiri ruki. Ruki menghindar.

“teru…” ucap yuki saat melihat temannya berdiri di sana

“tuan.. maaf…. Aku…. Aku, benar-benar tak berguna” ucap mika seraya bangkit dari duduknya walau rasa sakit menimpanya dan mencoba melawan yuki.

“Yuki.. awas!!!” teru mulai menembakkan peluru nya ke arah ruki

Mika menendang handgun milik teru dan mulai menyerang pria berambut putih itu. Begitu pula dengan ruki dan yuki yang juga mulai bertarung.

Nampak teru kewalahan menghadapi serangan dari mika. Teru memang tak pandai dalam pertarungan jarak pendek.

BUAGH
Teru tersungkur ke lantai dimana handgunnya terjatuh. Ia segera meraihnya dan menembakkan peluru ke arah ruki dan yuki

DOR

Mika berlari secepat yang ia bisa dan melindungi kedua orang yang tengah sibuk berkelahi itu sampai tak menyadari peluru yang teru tembakkan. Tubuh mika ambruk begitu peluru bersarang tepat di jantungnya, ia tewas.

“MIKA!!!!” Jerit yuki.

“kao benar-benar bodoh mika” ruki berlari dari tempat itu dan menghilang tanpa jejak.

“yuki san.. tadi kau bilang, mika?” tanya teru pada pria yang tengah memeluk tubuh mika

“mika, bangunlah…” pria berambut coklat itu menguncang-guncang tubuh gadis yang kini ada di hadapannya

“UGH… kepala ku terasa sakit!” ujar teru. Ia jatuh. Rasa sakit yang tak tertahankan kini melanda kepalanya. Ada bayangan seorang gadis yang sangat ia kenal. Gadis itu mika.

“MIKA!” teru menjerit. “aku ingat.. aku ingat, kau adalah gadis yang menolongku saat aku jatuh dari jurang. Aku…….. apa yang telah ku lakukan. Aku malah membunuhmu. Maafkan aku!! Maafkan aku!!! Ku mohon bangunlah!!!!”
Teru menghambur mendekati tubuh gadis yang sudah tak bernyawa lagi di pelukan yuki.

“maafkan aku… maaf….” Pria itu kini mulai menitikan air mata. Ia melepas handgun dari tangannya dan berlutut di hadapan yuki

“yuki… maafkan aku. Aku… aku … aku sungguh menyesal. Aku tak ingat kalau gadis ini mika” ucap teru lirih

“sudahlah… ia tak mungkin kembali. Waktu pun tak dapat di putar kembali. Aku… gagal menjadi seorang kakak baginya. Aku… gagal melindunginya. Padahal sampai saat terakhir pun, ia masih melindungi ku. Kakak macam apa aku ini?” yuki memeluk erat tubuh mika yang semakin dingin itu. Darah masih terus keluar dari luka tembak di dada dan luka-luka lainnya yang kini mewarnai tubuh yuki.

Yuki bangkit. Ia menggendong tubuh tak berdaya itu pergi di iringi teru yang mengikuti nya dari belakang. Mereka menghilang di tengah gelapnya hutan yang kini telah sunyi kembali itu.

Tak ada pertempuran lagi.
Tak ada jerit kesakitan lagi.
Hutan itu kini benar-benar kembali tenang dan sepi dengan banyak nya mayat yang bergelimpangan serta darah yang berceceran menodai hutan itu.

“Karna ada yang terbunuh lalu ada yang membunuh. Karena membunuh lalu terbunuh. Begitu lah takdir…” gumam yuki

*****************
Satu tahun kemudian
*****************

Seorang gadis berdiri di depan target. Ia memasang posisi untuk menembak ke target yang tengah berlari ketakutan itu.

DOR! DOR! DOR!
Gadis itu menembakkan peluru peluru dari riflenya. Orang yang menjadi targetnya itu tewas dengan 3 peluru bersarang di tubuhnya. Darah segera menyebur dari tubuh pria yang jadi target itu

“gerakan mu barusan payah. Kau harus banyak latihan yuta” ucap ruki yang kini menghampirinya

“aku akan banyak latihan. Yang penting misi kali ini selesai. Aku telah membunuh pria tak berguna itu”

“yah.. ini lebih baik dari minggu lalu. Tapi kau akan mati lebih cepat jika berani menggunakan cara seperti itu”

“sudah lah… ayo kembali ke markas. Aku sudah muak di sini”

“apa kau yakin dengan keputusan mu?”

“ya. Aku ingin jadi kuat. Aku ingin membunuh mereka yang telah membunuh kai dan keluarga ku. Aku ingin mereka semua mati” ucap gadis itu dingin

“baiklah.. aku akan melatihmu” ucap ruki


The gazette kini telah berpindah ke paris. Tapi hanya beberapa orang yang selamat. Ruki, yuta, kyou, zie, aoi, uruha, iman, reita, dan satoshi. Mereka kini mulai membangun kembali organisasinya.

Sementara itu member versailles yang masih tersisa kembali ke amerika dan bergabung dengan FBI

************

Seorang pria paruh baya memegang seikat bunga mawar berdiri di hadapan sebuah makam

“aku takkan meninggalkan mu lagi. Aku akan menemani mu setiap hari” ucap yuki


~T H E E N D~



Huweeeeeee TwT)v
Akhirnya History of The Other Side tamat juga TTATT

Maap kan saia kalo ending nya jadi begini minna ToT
maapkan saia karna action na kurang berasa. susah banget bikin deskripsi action.
Maap kan saia juga kalo banyak yang teraniaya di fic inih
*sungkem*

Seperti biasanya, di tunggu kritik, saran, amukan, cacian dan pujian (kalo ada)


Sankyu buat yang udah baca
*mewek*

0 komentar: